Whatever

just go with the flow guys..

TFI Run For Leprosy

Jadi hari minggu, 15 Maret 2015, gw ikut kegiatan Run for Leprosy yang diadakan oleh TFI. Sekedar info, ini adalah kegiatan run pertama yang pernah gw ikutin. Penasaran? iya. Takut? dikit.. Yang pasti gw di hari – hari sebelumnya gasabar banget buat ikut ini. Awalnya sih gw ga pernah kepikiran bakal ikutan event ini, secara gw obes dan jarang banget olahraga :v Gw ikut karena gw pengen banget pengalaman baru, nyoba hal baru yang gapernah gw lakuin.

Gw sampai di alsut kira2 jam 5an kurang mungkin, pokonya masih gelap lah :v Kesan pertama? sempit banget sih tempat utamanya. Jadi kan area yang dipakai adalah area masuk gedung BINUS Alam Sutera. Pas pagi – pagi, masih enak, soalnya belum terlalu ramai. Tapi pas udah mulai terang dan hampir semua pelari datang, area menjadi cukup ramai dan sulit untuk berpindah.

Kemudian tepat pukul 6, lari dimulai. Awal sampai akhir, not really much to say :v Gw sukses finish dengan catatan waktu 00:38:35. yaaaaa not bad for an obese first-timer 🙂

Oke, sebagai pelari (pertama kali :v), gw merasa acara ini dah seru, walaupun dengan tempat sempit. Mulai dari zumba, dj, sampai akhir acara, semuanya seru. Dan Run ini benar2 menumbuhkan semangat gw untuk mulai berlari rutin. Buat kalian yang belum pernah coba, kalian harus coba.

Nah sekarang gw bakal bahas tentang tema dari Run ini, yaitu Leprosy. Gw benar2 gatau apa2 tentang Leprosi / Kusta, jadi selanjutnya ini adalah pemahaman berdasarkan apa yang gw baca di dari Wikipedia. Kusta (Penyakit Hansen) adalah penyakit dimana bakteri menginfeksi lapisan kulit, menyebabkan infeksi dan perubahan pada kulit. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan mata, namun penyakit ini masih dapat disembuhkan.

Penyakit Hansen ini seringkali dianggap sebagai stigma negatif pada kehidupan sosial, dimana seringkali orang – orang yang terinfeksi dianggap memalukan dan dijauhkan dari masyarakat, bahkan ketika mereka sudah sembuh total. Dan seringkali orang – orang yang terlibat dalam kasus ini — Dokter, suster, relawan, dll — juga ikut dikucilkan karena dianggap dapat menyebarkan penyakit. Nah ini adalah stigma yang salah banget menurut gw.

Menurut gw hal ini terjadi karena orang kurang tahu tentang penyakit ini, dan karena ketidaktahuan ini, orang jadi takut dengan semua yang memiliki hubungan dengan penyakit ini. Perlu diketahui, penyakit ini BISA DISEMBUHKAN, sehingga kita tidak perlu takut dan kita tidak perlu mendiskriminasi orang – orang yang berhubungan dengan penyakit ini.

Jujur, gw sebelumnya gatau apa2 tentang kusta. Setelah baca – baca dan lihat – lihat tentang kusta, klo menurut gw ya kusta itu sama ky penyakit – penyakit menular lainnya :v cukup karantina ketika bakterinya masih aktif. Setelah sehat, maka pasien kusta sama saja seperti orang biasa, jadi tidak perlu diberi stigma atau dikucilkan. Buat saya, komitmen saya adalah untuk memperlakukan semua orang dengan sama, baik ia dulu terkena kusta atau tidak.

Stigma kusta ini menurut saya lebih merusak dibandingkan penyakit itu sendiri, sehingga untuk cara sosialisasi terbaik, menurut saya adalah dengan memberikan pengetahuan lebih pada masyarakat tentang penyakit ini. Dengan mengetahui, maka orang dapat mengambil sikap yang lebih tepat.

Leave a Reply